Senin, 17 Mei 2010

POPULASI DAN METODE SAMPLING (SAMPLE )

Salah satu langkah dalam penelitian ilmiah adalah menentukan populasi dan sample. Kesalahan dalam menentukan sampel dapat berakibat fatal, karena sampel menjadi tidak representatif, dan hasil penelitian tidak akan dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

A. POPULASI.

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Dalam arti lain populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

B. PENGGUNAAN POPULASI.

Populasi digunakan bila penelitian ingin mengetahui secara pasti keadaan populasi sesungguhnya yang memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi dan sumber informasi bersifat heterogen, di mana sifat dan karakteristik masing-masing sumber sulit dibedakan.

Penggunaan Populasi dalam penelitian bila :

  1. jumlah populasi yang akan diteliti terbatas dan sedikit
  2. luas daerah penelitian tidak terlalu luas dan mudah dijangkau
  3. waktu penelitian yang tersedia cukup lama
  4. dana yang tersedia cukup
  5. fasilitas penelitian cukup
  6. tersedia sarana penelitian yang cukup
  7. tersedia tenaga peneliti yang cukup terjaminnya keamanan dalam penelitian.

C. SAMPLE.

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :

Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20%

Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek

Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok

Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok

D. PENGGUNAAN SAMPLE.

Penggunaan sample dalam penelitian, bila :

  1. jumlah populasi yang akan diteliti terlalu banyak
  2. daerah populasi amat luas dan terpencar-pencar sulit dijangkau
  3. waktu penelitian yang tersedia tidak memadai
  4. dana yang tersedia amat terbatas
  5. tenaga peneliti tidak mencukupi
  6. fasilitas yang tersedia tidak memadai
  7. sarana penelitian tidak mencukupi
  8. keamanan untuk melakukan penelitian tidak terjamin, misalnya keadaan medan penelitian ganas.

E. TEKNIK PENENTUAN SAMPLE.

Untuk memperoleh secara maksimal sampel yang representatif yang tidak didasari oleh keinginan peneliti, ada dua teknik sampling, yaitu :

1. Random Sampling ( Probability Sampling )

2. Nonrandom Sampling ( Nonprobability Sampling )

Penjelasan dari teknik-teknik sampling tersebut adalah sebagai berikut :

1. Random Sampling ( Probability Sampling )

yaitu jika unit-unit observasi memiliki peluang/kemungkinan yang sama untuk terpilih.

2. Nonrandom Sampling ( Nonprobability Sampling )

yaitu penarikan sampel yang tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah probabilitas.

Termasuk dalam NonProbability Sampling:

a. Purposive Sampling

b. Haphazard Sampling

c. Snowball Sampling

F. TEKNIK-TEKNIK SAMPLING.

Simple Random Sampling (SRS).Dilakukan jika populasinya homogen.

A. Populasi Terbatas (Finite Population)

¨ SRS untuk populasi terbatas berukuran N adalah sampel yang dipilih sedemikian sehingga masing-masing kemungkinan sampel berukuran n memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

¨ Ada 2 (dua) tipe, yaitu:

n Dengan Pengembalian (with replacement - WR)

n Tanpa Pengembalian (without replacement - WOR)

B. Populasi Tak Terbatas (Infinite Population)

¨ SRS dari populasi tak terbatas merupakan sampel yang dipilih sedemikian sehingga kondisi berikut terpenuhi:

n Masing-masing elemen dipilih dari populasi yang sama

n Setiap elemen dipilih secara bebas (independent)

SUMBER :

- Margono, 1997 : 120

- Aminuddin Rosyad 1987 :

- KONSEP METODE SAMPLING, H. Kuntoro , Guru Besar Ilmu Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair

Sabtu, 08 Mei 2010

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. KENCANA MAS BERJAYA (PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

PT. Kencana Mas Berjaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor lahan perkebunan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2001. Jumlah keseluruhan karyawan dan buruh yang dipekerjakan adalah berkisar 1.177 orang. Tepatnya 77 karyawan dan 1.100 buruh. Proses penggajian dan pengupahannya dilakukan dengan perhitungan secara manual.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap perusahaan, permasalahan yang dihadapi terkait dengan penggajian dan pengupahannya antara lain adalah pencatatan waktu hadir karyawan dan buruh sering terjadi kecurangan seperti jika karyawan telat atau pulang lebih awal maka karyawan tetap menuliskan jam masuk atau jam pulang sesuai peraturan yang berlaku. Begitu pula dengan mandor yang mempunyai pencatatan ganda atas daftar hadir buruh dimana semua buruh selalu dicatat hadir pada pencatatan daftar hadir buruh yang akan diserahkan kepada perusahaan sedangkan pada pencatatan daftar hadir buruh yang disimpan pribadi, setiap buruh yang tidak masuk dicatat sesuai kenyataan. Tidak tercatatnya buruh yang tidak hadir sekitar 9% sedangkan pembayaran upah tetap berjalan maka perusahaan akan mengalami kehilangan uang sebesar Rp.56.250.000,00 setiap bulannya. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit sebab jika setiap bulan hal tersebut terjadi maka selama setahun perusahaan akan kehilangan uang minimal sebesar Rp.675.000.000,00. Selain itu, pemberian bonus sebagai penghargaan atas hasil kerja tidak ada sehingga produktivitas karyawan dan buruh tidak meningkat atau maksimal. Jika produktivitas rendah maka pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dalam waktu yang lebih singkat akan baru selesai dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan jumlah karyawan dan buruh yang sangat banyak dapat dimungkinkan untuk kelirunya penghitungan gaji dan upah yang harus dibayarkan.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan gaji pokok, pemotongan uang makan dan transport bila tidak hadir, pemberian tambahan gaji atas lembur, bonus, pinjaman dan perbedaan pemotongan pajak penghasilan. Keamanan dalam penyimpanan data dan informasi juga masih sangat kurang. Hal tersebut disebabkan karena data dan informasi masih disimpan dalam bentuk dokumen-dokumen dan file yang tidak diproteksi sehingga mudah hilang atau dimanipulasi. Dari beberapa masalah tersebut, jika tidak segera diambil tindakan untuk menyelesaikan atau meminimalisasi maka akan mengakibatkan terganggunya keuangan perusahaan yang mungkin telah dianggarkan sebelumnya untuk membayar hutang perusahaan atau untuk investasi di bidang lain yang pada akhirnya akan berdampak juga bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diatas maka diperlukan adanya pengendalian internal terhadap proses penggajian dan pengupahan sehingga kecurangan-kecurangan dalam pencatatan waktu hadir dapat diminimalkan dan kehilangan uangpun dapat dikurangi. Selain itu, diperlukan juga sistem informasi akuntasi penggajian dan pengupahan sehingga perusahaan dapat meminimalkan kekeliruan perhitungan dalam memproses penghitungan gaji dan upah yang akan dibayarkan, mengevaluasi hasil yang diterima dengan dana yang dikeluarkan untuk upah dan gaji. Para manajer juga dapat memperoleh laporan yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan secara lebih cepat, tepat dan akurat.
Oleh sebab itu, penulis tertarik membuat skripsi dengan topik Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan dengan judul
" SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. KENCANA MAS BERJAYA (PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA)".

1.2 Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas masalah yang dapat didefinisikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses
penggajian dan pengupahan PT. Kencana Mas Berjaya ?
2. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan
yang dapat diterapkan pada PT. Kencana Mas Berjaya ?

1.3 Batasan Masalah
Pada penulisan ini yang dibahas hanya terbatas pada prosedur dalam system penggajian dan pengupahan yang terdiri atas prosedur pencatatan hadir dan lembur, prosedur penghitungan gaji dan upah berikut lembur, uang makan, transport, bonus, pemotongan langsung atas pinjaman serta pemotongan pajak penghasilan, prosedur pembayaran gaji dan upah dan laporan gaji dan upah atas karyawan dan buruh.
1.4 Tujuan Penelitian.
Berdasarkan identifikasi dan batasan permasalahan yang penulis ungkapkan
sebelumnya maka penulis merumuskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses penggajian dan pengupahan PT. Kencana Mas Berjaya seperti terjadinya kecurangan dalam pencatatan waktu hadir, human error pada proses penghitungan.
2. Merancang sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang dapat diterapkan pada PT. Kencana Mas Berjaya.

1.5 Manfaat Penelitan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Memberikan usulan prosedur penggajian dan pengupahan dimana
didalamnya diterapkan suatu pengendalian internal yang baik untuk dapat
menyelesaikan atau meminimalisasi permasalahan terjadinya kecurangan
yang dapat mengakibatkan kerugian.
2. Menyediakan usulan rancangan sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang dapat diterapkan pada PT. Kencana Mas Berjaya.
3. Memberikan masukan dalam rangka menambah pengetahuan dan pemahaman bagi para pembaca skripsi ini.

1.6 Metode Penelitian
Untuk penulisan ini di perlukan adanya data yang jelas dan lengkap agar dapat memberikan jalan dalam pemecahan masalahnya. Dalam hal ini metode penelitan yang di gunakan untuk penelitan adalah:
1.6.1 Objek Penelitan
Dalam hal ini penulis mengambil objek dari :
Perusahaan : PT. Kencana Mas Berjaya.
Alamat : Graha Kencana Blok BJ Lantai 3 Jl. Raya Perjuangan No. 88
Jakarta Barat 11530
1.6.2 Data / Variabel
Data yang di gunakan yaitu data penggajian dan pengupahan yang diterapkan pada PT. Kencana Mas Berjaya.
1.6.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi meliputi:
• Metode analisa
Analisa yang dilakukan dalam skripsi ini penulis membuat pemodelan dari problem domain dan application domain yang didasarkan pada Metode Analisa Berorientasi Objek Lars Mathiassen et al. Data-datanya diperoleh melalui :

a. Penelitian lapangan
Dalam penelitian lapangan, peninjauan akan dilakukan secara langsung ke perusahaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1) Pengamatan
Melakukan pengamatan terhadap prosedur penggajian dan pengupahan yang berjalan pada perusahaan.
2) Pengumpulan data
Data-data yang dibutuhkan berupa dokumen-dokumen atau file-file yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahan.
3) Wawancara
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para pengguna dari pihak perusahaan, sehingga sistem yang akan dibuat menjadi lebih efektif dan mewakili aspirasi mereka.
b. Penelitian kepustakaan
Dalam penulisan kepustakaan, akan dilakukan pencarian, pengumpulan dan pembelajaran buku-buku, literatur-literatur, diktat-diktat dan bacaan-bacaan lain termasuk melalui internet yang relevan dengan system informasi akuntansi penggajian dan pengupahan sehingga diperoleh teori-teori yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan dasar dalam pembuatan sistem yang akan diterapkan pada masalah yang ditemukan dalam lapangan.

1.7 Alat analisis yang di gunakan
• Metode Perancangan
Perancangan yang dibuat dalam skripsi ini penulis menggunakan Metode Perancangan Berorientasi Objek Lars Mathiassen et al. yang terdiri atas :
a. Architectural Design
b. Component Design


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Seinbart (2006, p.6) "Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan."
Menurut Horngren, Harrison dan Bamber (2002, p.227) "Sistem Informasi Akuntansi adalah kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan data keuangan."
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p.1) "Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah kumpulan dari sumber daya- sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi menampilkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi."

2.1.2 Pengertian Penggajian dan Pengupahan
Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005, p.552) "Dalam akuntansi, istilah gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu."
Menurut Horngren, Harrison dan Bamber (2002, p.430) "Gaji
merupakan pendapatan yang jumlahnya dihitung per tahun, per bulan, atau per minggu, sedangkan upah merupakan pendapatan yang dihitung berdasarkan tarif per jam.

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005, p.552) "Gaji merupakan hal yang penting karena :
1. Para karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan atau ketidakwajaran dalam gaji.
2. Untuk menjaga moral karyawan dengan cara membayar gaji tepat waktu dan
dengan jumlah yang akurat.
3. Merupakan hal yang diatur dengan berbagai peraturan pemerintah federal
atau negara bagian.
4. Mempunyai efek yang signifikan terhadap besar laba bersih pada sebagian
besar usaha."

2.1.3 Dokumen yang Digunakan
Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005, p.558) "Dokumen yang
digunakan dalam proses penggajian dan pengupahan adalah:
ƒ Time card atau job-time ticket.

ƒ Payroll register.

ƒ Employee paychecks.

ƒ Disbursement voucher.

ƒ Payroll transfer check.

2.1.4 Fungsi yang Terkait
Menurut Boockholdt (1999, p.677) "Fungsi atau bagian yang terkait dalam proses penggajian dan pengupahan adalah bagian kepegawaian, bagian penggajian, bagian keuangan dan bagian akuntansi."

2.1.5 Unsur Pengendalian Internal
Menurut Boockholdt (1999, p.400) "Lima komponen pengendalian internal
perusahaan adalah control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring."

2.2 Pajak Penghasilan Pasal 21

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21
Menurut Muhammad Rusjdi (2006, p.2) "Pajak Penghasilan adalah :
1. Pajak sebagai Pajak Subjektif
Pajak Penghasilan (PPh) tergolong sebagai Pajak Subjektif yaitu pajak yang mempertimbangkan keadaan pribadi Wajib Pajak sebagai faktor utama dalam pengenaan pajak.
2. PPh sebagai Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang dikenakan terhadap orang yang harus
menanggung dan membayarnya.
3. PPh sebagai Pajak Pusat atau Pajak Negara
Menurut Undang-Undang 1945 pasal 23A ditentukan bahwa : "Pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur
dengan Undang-Undang."

2.3 Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek
2.3.1 Paradigma Orientasi Objek
Menurut Lars Mathiassen et al. (2000, p.8) "Pertama kali metode analisis
ada, tidak berdasarkan orientasi objek tetapi berdasarkan orientasi fungsi.
Pada analisis terstruktur lebih difokuskan pada kebutuhan,
menganalisa tugas dari tiap personil dan bagaimana sistem harus bekerja
dan memproses data."

Menurut Marakas (2006, p.408) "Pada analisis berorientasi objek, objek dan class digunakan sebagai konsep kunci dan dibangun diatas empat prinsip umum untuk analisa dan perancangan, yaitu model keadaan sistem, menegaskan pertimbangan secara arsitektur, menggunakan kembali pola yang menggambarkan ide perancangan yang telah dibangun dan menggabungkan metode pada setiap perkembangan keadaan. Prinsip- prinsip tersebut merupakan dasar untuk analisa dan perancangan berorientasi objek dan mempererat hubungannya."

Menurut Lars Mathiassen et al. (2000, p.5) "Keuntungan orientasi
objek adalah :
ƒ Objek, state dan behavior merupakan konsep umum dan sesuai
untuk menggambarkan fenomena yang diekspresikan dalam bahasa sehari hari.
ƒ Encapsulation

ƒ Information hiding

ƒ Inheritance

ƒ Reuseable

ƒ Maintanable"



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Kencana Mas Berjaya yang berlokasi di Graha Kencana Blok BJ Lantai 3 Jl. Raya Perjuangan No. 88 - Jakarta Barat 11530 didirikan pada tahun 2001 dengan Akte Notaris No. 18 tanggal 29 Juni 2001 oleh Notaris Alang, S.H., dengan No. SIUP : 0014/09-03/PB/X/2001. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Tarsin Toharding dan Bapak Yudirman Djainal. PT. Kencana Mas Berjaya bergerak dibidang kontraktor lahan perkebunan dimana kegiatan operasional yang dilakukannya adalah menggarap lahan sampai dapat langsung siap untuk ditanami.
Beberapa proyek yang telah diselesaikan oleh PT. Kencana Mas Berjaya antara lain adalah :
• Perkebunan Tanjung Semalantakan yang berlokasi di Kalimantan
Tengah dengan lahan seluas 2.000 hektar.
• Perkebunan Surya Sawit Sejati yang berlokasi di Kalimantan Tengah dengan
lahan seluas 1.250 hektar.
• Perkebunan Hanpag yang berlokasi di Kalimantan Selatan dengan lahan
seluas 5.000 hektar.

3.2 Prosedur Penggajian dan Pengupahan yang Berjalan
3.2.1 Prosedur Penggajian
• Karyawan melakukan absensi dengan mengisi daftar hadir karyawan.
• Berdasarkan daftar hadir karyawan, bagian personalia menghitung
gaji karyawan per bulan.
• Berdasarkan hasil perhitungan gaji karyawan, bagian personalia
membuat daftar gaji karyawan sebanyak 2 (dua) rangkap yang
selanjutnya akan diotorisasi oleh manajer personalia. Rangkap 1

(satu) diarsip oleh bagian personalia dan rangkap 2 (dua) diserahkan ke bagian
keuangan.
• Bagian keuangan membuat bukti kas keluar yang akan diotorisasi oleh
manajer keuangan. Kemudian bukti kas keluar tersebut akan dijadikan
dasar untuk menjurnal dan selanjutnya diarsip oleh bagian keuangan.
• Bagian keuangan menyerahkan sejumlah uang kepada manajer personalia.
• Bagian personalia membuat slip gaji rangkap 2 (dua). Rangkap 1 (satu) diserahkan kepada karyawan dan rangkap 2 (dua) diarsipkan.
• Jika karyawan ingin meminjam uang maka karyawan memberitahukan ke bagian personalia. Besarnya pinjaman paling besar 1 bulan gaji.
• Selanjutnya bagian personalia membuat surat permohonan yang akan ditandatangani oleh karyawan dan diotorisasi oleh manajer personalia.
• Kemudian berdasarkan surat permohonan terotorisasi, bagian keuangan membuat bukti kas keluar untuk diotorisasi manajer keuangan.
• Selanjutnya bagian keuangan menyerahkan uang pinjaman ke manajer personalia untuk diserahkan ke karyawan.
• Cara pembayarannya dengan langsung memotong gaji selama 10
bulan.

3.2.2 Prosedur Pengupahan
• Mandor mengisi daftar hadir buruh.
• Mandor menyerahkan daftar hadir buruh kepada bagian personalia.
• Berdasarkan daftar hadir buruh, bagian personalia menghitung upah
buruh.
• Berdasarkan hasil perhitungan upah buruh, bagian personalia
membuat daftar upah buruh sebanyak 2 (dua) rangkap yang
selanjutnya akan diotorisasi oleh manajer personalia. Rangkap 1
(satu) diarsip oleh bagian personalia dan rangkap 2 (dua) diserahkan ke
bagian keuangan.

• Bagian keuangan membuat bukti kas keluar yang akan diotorisasi oleh
manajer keuangan. Kemudian bukti kas keluar tersebut akan dijadikan
dasar untuk menjurnal dan selanjutnya diarsip oleh bagian keuangan.
• Bagian keuangan menyerahkan sejumlah uang kepada manajer
personalia.
• Bagian personalia membuat kwitansi untuk pembayaran upah setiap
buruh.
• Manajer personalia membayar upah kepada para mandor dan buruh
serta menyerahkan kwitansinya.
• Jika buruh ingin meminjam uang maka karyawan memberitahukan ke
bagian personalia. Besarnya pinjaman paling besar 1 minggu upah.
• Selanjutnya bagian personalia membuat surat permohonan yang akan
ditandatangani oleh karyawan dan diotorisasi oleh manajer
personalia.
• Kemudian berdasarkan surat permohonan terotorisasi, bagian
keuangan membuat bukti kas keluar untuk diotorisasi manajer
keuangan.
• Selanjutnya bagian keuangan menyerahkan uang pinjaman ke
manajer personalia untuk diserahkan ke karyawan.
• Cara pembayarannya dengan langsung memotong gaji selama 10
minggu.

3.3 Data Variabel
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu primer dan sekunder. Data primer didapat dengan meninjau langsung ke objek penelitan yaitu PT. Kencana Mas Berjaya. Untuk data sekunder berupa pengumpulan data yang didapat secara tidak langsung dari perusahaan yang bersangkutan, seperti perpustakaaan dan
Internet.

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Observasi (Pengamatan Langsung )
Penelitian dilakukan dengan cara observasi yaitu dengan datang dan mengamati secara langsung objek penelitian secara lebih fokus dan relevan .Secara langsung objek penelitian secara lebih fokus dan relevan .
3.1.2 Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab dengan karyawan sebuhubungan dengan pengambilan data tentang objek yang diteliti.

3.5 Alat analisis yang digunakan
Metode Perancangan
Perancangan yang dibuat dalam skripsi ini penulis menggunakan Metode Perancangan Berorientasi Objek Lars Mathiassen et al. yang terdiri atas :
a. Architectural Design
b. Component Design

Komentar Penulis :

Seperti judul penelitian di atas "SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. KENCANA MAS BERJAYA (PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA)", penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penulisan diatas merupakan studi kasus observasi karena mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalului observasi peran-serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.

>Penulis juga berusaha menemukan semua variabel yang penting.
Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.

>Untuk langkah-langkah penelitian nya,dalam penulisan nya penulis sudah sesuai dengan yang ditetap kan, seperti:
Pemilihan kasus yang sudah dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang.
Pengumpulan data yang sudah terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalam penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi.
serta,
Penulisan laporan yang ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting.

>Hanya saja saya sebagai penulis nya memiliki kekurangan seperti :
Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu
diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh
berbagai keterbatasan.dan,
Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi
pada pembaca.

OLEH : DIENUL FAZRIN
27208011

Selasa, 23 Maret 2010

RISET DESKRIPTIF

Analisis Biaya Differensial Dalam Pengambilan Keputusan
Menerima Atau Menolak (Studi Kasus : UD.Masruri Putra)
Dienul Fazrin, Mahasiswa Gunadarma
PI. Jurusan D3-Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2007

ABSTRAK
Akuntansi Differensial adalah taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Akuntansi differensial harus dijabarkan dalam bentuk uang, untuk biaya yang berhubungan dengan akuntansi differensial. Informasi akuntansi differensial mempunyai dua unsur pokok yang merupakan informasi untuk masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambilan keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia.
Adapun tujuan penulis dalam penelitian ilmiah ini adalah dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan jika harga jual perunit suatu pesanan khusus lebih besar daripada biaya variabel perunit pesanan khusus maka suatu pesanan tersebut sebaiknya diterima. Begitu juga sebaliknya apabila harga jual perunit lebih kecil daripada biaya variabel perunit sebaiknya pesanan khusus tersebut sebaiknya ditolak pada UD.MASRURI PUTRA.

PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Dunia usaha akhir-akhir ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali, hal ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan diantara para pengusaha kecil maupun besar, sehingga persoalan yang timbul semakin kompleks, terutama pada perusahaan yang sudah maju. Pada suatu perusahaan diperlukan adanya manajemen untuk mengendalikan jalannya perusahaan agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik di tengah persaingan yang terjadi di era globalisasi sekarang ini. Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya.
Dalam pengambilan keputusan, biaya selalu menjadi faktor kunci. Biaya dari satu alternatif harus dibandingkan dengan biaya alternatif yang lainnya. Masalahnya adalah bahwa beberapa biaya yang berkaitan dengan sebuah alternatif mungkin saja tidak relevan dengan keputusan yang dibuat. Artinya, manajemen harus dapat membedakan antara biaya relevan (yaitu biaya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ) dengan biaya yang tidak relevan.
Informasi pendapatan dan biaya yang dimasukkan kebagian akuntansi perusahaan dalam mengambil keputusan manajemen, digunakan sebagai dasar pemilihan alternatif atau yang biasa disebut informasi akuntansi differensial.
Dengan adanya perencanaan yang baik didalam manajemen suatu perusahaan, maka baik perusahaan besar maupun kecil, membutuhkan perhitungan-perhitungan dalam menentukan keberhasilan penghasilan usahanya dari alternatif yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu seorang manajer memerlukan informasi agar dapat menentukan cara yang terbaik untuk perusahaan.
Apabila semua faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut sudah di pertimbangkan, maka manajemen mempunyai resiko yang lebih kecil untuk berbuat kesalahan dalam pembuatan keputusan tersebut, sehingga tidak terjadi suatu kekeliruan yang dapat menyebabkan kerugian bagi pihak perusahaan.
2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat diambil suatu permasalahan yang dianggap penting untuk segera diputuskan, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1) Bagaimana pengambilan keputusan menerima / menolak pesanan khusus berdasarkan informasi akuntansi diferensial pada perusahaan UD.MASRURI PUTRA?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis keputusan yang dilakukan perusahaan dalam menerima atau menolak pesanan khusus pada UD. MASRURI PUTRA.
2. Untuk mengetahui akibat atau dampak yang terjadi berhubungan dengan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut serta pengaruhnya terhadap laba rugi UD. MASRURI PUTRA.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yang diperoleh yaitu diantaranya:
1. Dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keputusan yang diambil oleh UD. MASRURI PUTRA pada suatu pesanan produk alat-alat kesehatan dan dapat membuka wawasan terhadap keadaan dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat mencoba untuk mempraktekkannya terhadap teori-teori yang pernah diterima selama pendidikan.
2. Bagi peneliti sendiri dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana berpikir ilmiah, selain itu dapat juga memberikan pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana menerapkan teori mengenai analisis diferensial ini kedalam praktek lapangan.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membeli semua bahan baku yang secara langsung diolah untuk menghasilkan barang jadi yang berupa sterillisator bakar plus kompor.

1. Stenstil 304 ukuran 0,6 mm = Rp.300.000 x 65 lbr = Rp.19.500.000

2. Stenstil 304 ukuran 1,5 mm = Rp.750.000 x 5 lbr = Rp. 3.750.000


B. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah karyawan pabrik yang menangani proses produksi secara langsung pada UD. MASRURI PUTRA.

Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi sebanyak 10 orang pekerja yang dibagi menjadi 3 golongan. Golongan I sebanyak 2 orang pekerja dengan upah Rp.25.000,00 per hari, golongan II sebanyak 6 orang pekerja dengan upah per hari Rp.20.000,00, dan golongan yang III sebanyak 2 orang pekerja dengan upah per hari Rp.15.000,00.

Penjelasan,

Untuk 2 orang pekerja drowing upah per hari nya Rp. 25.000,00 dikalikan dengan 24 hari efektif produksi nya dengan total biaya nya Rp. 1.200.000,00. Untuk 6 orang pekerja poles upah per hari nya Rp. 20.000,00 dikalikan dengan 24 hari efektif produksi nya dengan total biaya Rp. 2.880.000,00. Sedangkan untuk 2 orang pekerja las pen upah per hari nya Rp. 15.000,00 dikalikan dengan 24 hari efektif produksi nya dengan total biaya Rp. 720.000,00. Sehingga total biaya keseluruhan untuk biaya tenaga kerja langsung di bulan Juni tahun 2006 adalah Rp. 4.800.000,00

C. Biaya Overhead Pabrik

Merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung proses produksi dari bahan baku menjadi produk jadi berupa sterillisator bakar plus kompor.

1. Stenstil 304 ukuran 0,6 mm = Rp.300.000 x 65 lbr = Rp.19.500.000

2. Stenstil 304 ukuran 1,5 mm = Rp.750.000 x 5 lbr = Rp. 3.750.000

3. Kawat baja ukuran 2,5 mm = Rp. 25.000 x 5 lbr = Rp. 125.000

( Luas tanah 200 meter ), umur ekonomis 20 tahun.

D. Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

Faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus sterillisator bakar plus kompor adalah sebagai berikut :

Terlihat pada tabel 4.6, pendapatan differensial atau tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut yaitu Rp.19.500.000,00 lebih tinggi dibandingkan dengan biaya differensial atau tambahan biaya didalam memenuhi pesanan tersebut, yaitu Rp.13.607.495,00. Jadi, pesanan khusus dari Rumah Sakit Bakti MulyaJakarta tersebut diterima dan UD. MASRURI PUTRA akan mendapatkan laba sebesar Rp. 14.857.505,00 di

E. Rangkuman

Berdasarkan analisis diferensial, pendapatan perusahaan pada bulan Juni tahun 2006, maka analisis secara keseluruhannya adalah :


KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Setelah kita mengikuti pembahasan, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat kita temukan :

1. Masalah analisis biaya diferensial sangat tepat digunakan untuk mencari penyelesaian yang optimal dari suatu masalah yang berhubungan dengan pengambilan keputusan pada UD. Masruri Putra.

2. UD. Masruri Putra dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu pesanan jangan hanya menilai dari harga per / unit, tetapi yang diminta konsumen lebih rendah dari harga standar. Hal perlu menggunakan suatu metode analisis di dalam pengambilan keputusan.

3. UD. Masruri Putra memiliki kapasitas menganggur yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan laba.

4. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan, setelah kita pertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial yang terjadi, ternyata menerima pesanan tersebut lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial sebesar Rp. 14.857.505,00

2. Saran

Dari kesimpulan yang didapat, maka saran yang dapat diberikan kepada perusahaan:

1. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan lemari pintu tiga, penulis menyarankan kepada UD. Masruri Putra agar menggunakan metode analisis biaya diferensial dalam menerima atau menolak pesanan khusus.

2. Sebaiknya UD. Masruri Putra menerima pesanan tersebut, karena perusahaan memiliki kapasitas menganggur yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh laba yang maksimal.

3. Dan penulis menyarankan agar cara pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis biaya diferensial dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang lain juga selain UD. Masruri Putra.


DAFTAR PUSTAKA

Hongren, Charles. Pengantar Akuntansi Manajemen Cetakan ke 8. Jakarta: Erlangga, 2003.

Machfoedz,M. 1996. Akuntansi Manajemen (Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek ). Ed-5, STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. Ed-8, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Nurlisawati. Penerapan Informasi Akuntansi Differensial Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan UKKIS WEDDING ACCESSORIES, Depok.

Samryn, L. M. 2001. Akuntansi Manajerial ( Suatu Pengantar ). Ed-1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Simamora, H. 1999. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.




Rabu, 24 Februari 2010

Temukan Rumus Angka Piramida, Remaja RI Disorot Media Jerman

Berlin - Seorang remaja Indonesia Ibrahim Handoko (15) mencuri perhatian media-media di Jerman. Ibrahim berhasil memformulasikan persamaan untuk menyelesaikan perhitungan angka piramida dengan jumlah tidak terbatas.

Ibrahim, remaja santun yang juga aktif di berbagai kegiatan masjid ini mengundang decak kagum dari para pengajarnya di Jerman.

Seperti yang dilansir dari situs berita jerman www.derwesten.de, Kamis (25/2/2010) guru matematika dan pembimbing Ibrahim, Michael Wallau mengatakan muridnya adalah seorang yang luar biasa.

“Ini adalah temuan yang luar biasa bagi seorang remaja berusia 15 tahun, terlebih lagi ia menyelesaikan persamaan ini hanya disela-sela waktu luangnya,“ ujar Wallau pada derwesten.de.

Pada awalnya, Ibrahim hanya berniat membantu adik perempuannya menyelesaikan tugas sekolah tentang piramida. Persoalan ini pada intinya adalah menghitung jumlah angka pada elemen teratas suatu piramida.

Biasanya, persoalan ini diselesaikan dengan cara menjumlahkan satu persatu angka di setiap elemen penyusun paramida sehingga ditemukan jumlah total dalam piramida tersebut. Dengan rumus temuan Ibrahim, persoalan ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat tanpa harus menghitung satu persatu.

Berkat penemuannya ini, Ibrahim menjadi salah satu nominasi peneliti remaja terbaik tahun 2010 di Jerman. Selain itu, putra pasangan Bapak Budi Handoko dan Ibu Nuningsih ini, juga terpilih sebagai matematikawan terbaik dan berhak mewakili distriknya dalam olimpiade matematika di tingkat negara bagian.

http://www.detiknews..com/read/2010/...rman?991101605

Minggu, 21 Februari 2010

Sering merasa BOSAN beresiko mati muda [info]

SERING bosan? Cobalah membunuh kebosanan dengan melakukan aktivitas positif. Pasalnya, studi medis menunjukkan bahwa perasaan bosan kurang baik bagi kesehatan.

Peneliti menyatakan, orang-orang yang melaporkan merasa bosan berisiko lebih besar meninggal lebih muda dibandingkan mereka yang tidak.

Para pakar dari University College London menyatakan bahwa kebosanan secara khusus tidak berbahaya. Tapi, kebosanan bisa menjadi salah satu gejala dari perilaku berbahaya, seperti minum alkohol berlebih, merokok, menggunakan obat-obatan dan gangguan psikologis.

Dalam studi yang akan dipublikasikan di International Journal of Epidemiology ini, para partisipan diminta merekam seberapa sering mereka merasa bosan di bulan sebelumnya.

Hasil menunjukkan, sebagian besar yang merasa bosan adalah perempuan. Selain itu, mereka yang melaporkan merasa sangat bosan berisiko lebih besar meninggal akibat gangguan jantung dibandingkan mereka yang melaporkan tidak merasa bosan.

Tapi, efek ini menurun setelah peneliti memperhitungkan faktor gangguan kesehatan dan perilaku yang buruk bagi kesehatan.

"Kami menyimpulkan bahwa mereka yang melaporkan merasa bosan cenderung meninggal lebih muda dibandingkan mereka yang tidak bosan," terang peneliti, seperti dikutip situs dailymail.com.

Kebosanan, menurut peneliti, seringkali menjadi pertanda faktor risiko lain, seperti gangguan kesehatan, posisi di masyarakat atau perilaku berbahaya.

"Meskipun beberapa aspek kehidupan tidak mudah diubah, kecenderunagn bosan, terutama di kalangan generasi muda bisa mengindikasikan perilaku berbahaya seperti minum berlebih, merokok, menggunakan obat-obatan dan ganguan psikologis."

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3405605